June 03, 2007

Sebuah Makna Dewasa

Sebanyak apa air mata yang sudah saya keluarkan untuk setiap masalah hidup yang menghinggapi hidup saya itu bukanlah suatu hal yang penting. Karena yang penting adalah seberapa sering kita menyikapi arti dari semua masalah itu, secerdas apa saya sudah bisa mengambil makna dari setiap kejadian yang sudah menghampiri hidup saya ini. Saya boleh bilang, setiap saat saya sudah bisa mengambil semua hikma dalam setiap kejadian yang sudah menghampiri hidup saya, tapi makna buktinya? Kok saya masih belum bisa bijaksana (baca:dewasa). Logikanya setiap masalah yang menghampiri kita kan mampu menjadi motor penggerak agar kita mau belajar lebih dewasa lagi? If not?ya berarti ada yang salah dengan saya dong! Atau jangan-jangan saya ini pelupa berat yang sehabis mendapatkan pelajaran akan melupakan pelajaran itu setelah satu minggu. Kalau yang ini lain lagi,, bisa jadi saya belum siap menjadi dewasa, atau saya memang tidak mau menjadi dewasa atau lagi saya benar-benar pelupa! Whatever! Kalau saya sudah melupakan pelajaran itu betapa sia-sianya hidup saya, karena itu sama juga artinya saya hidup dengan tidak melakukan apa-apa. Saya tidak mau hidup saya sia-sia. Tapi, terlepas dari mau dan tidak mau saya menjadi dewasa, saya adalah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan, yang terkadang akan terlempar dari idealisme yang sudah saya jadikan pathokan atau bahkan saya jadikan prinsip saya dalam beberapa macam aspek dalam hidup saya. Dan saya yakin bukan hanya saya yang mengalami hal ini, pasti juga orang lain. Yang penting bagi saya, saya sudah berusaha sekeras mungkin untuk mengambil hikma dari setiap masalah dalam hidup saya, terlepas itu lama atau sebentar, saya kira dampak baik dan buruknya juga akan mengena ke saya sendiri. Jika saya mampu bersikap dewasa, bukankah itu suatu hal yang indah dan harus saya syukuri karena kedewasaan aalah jalan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama umat.

No comments: