June 12, 2007

Farewell...of best Friend of mine

Langkaku berkejaran Mengejar sesuatu yang tak pasti Dan jalanku teramat berliku Aku tertunduk membisu, Dadaku sesak menahan kepedihan perpisahan dari ujung persuaan Dan berlahan bongkahan keras di dalam dadaku memecah, Menjelmah menjadi titik demi titik air mata Kenapa harus sekarang? Di saat rasa sayangku teramat besar Kenapa tidak nanti? Menungguku Kita pernah punya mimpi yang sama Apa itu masih tetap? Kau tahu apa yang aku risaukan, Seperti halnya aku tahu apa yang kau risaukan Aku akan rindu saat-saat aku meneriakkan namamu, Aku akan rindu mentertawakan keluguhanmu yang kerap menanggapi serius candaanku Aku akan rindu saat melihat dengkuran tidurmu (dasar doyan tidur! Jangan malas sholat shubuh ya!ingat agak siangan itu bukan shubu, tapi dhuha!) Aku akan rindu, sungguh rindu!!! Kenapa tidak kau biarkan aku melakukan sesuatu Yang paling tidak membuatmu tersenyum? Kau tahu? Kau Saudaraku, setiap saat aku mengamatimu, menilaimu dan membacamu. Dan bodohnya aku tidak bisa membantu di setiap kesulitanmu Maafkan aku, Mungkin tidak sekarang aku bisa berbuat sesuatu padamu, tapi nanti… Ingat aku! Yang selalu berteriak “ Mbak Uuuuum, lapeeeer ! “ ( sapa lagi yang mo masakin ku mie?) Yang selalu sok dewasa n bijaksana padahal egois, mau menang sendiri seperti anak kecil Yang pemimpi sejati dan selalu punya pikiran nakal Yang akan mengajakmu nyebarin brosur di pasar minggu….. Yang selalu ngatain kamu ceroboh dan tidak pernah meletakkan barang pada tempatnya Tapi jangan ingat aku yang jelek-jelek saja ya!!!!!!. Mbak Um, aku kesal sekali sama kamu, aku masih belum bisa menerima kepergianmu, makanya saat waktu itu Mbak Um cerita, aku diam saja. Aku berfikir aku memang egois untuk melarang Mbak Um pergi tapi, untuk kehilangan Mbak Uum aku belum siap, sampai-sampai aku seperti anak kecil, aku takut satu persatu orang yang menyayangiku dan dekat dengan aku pergi satu persatu. Takut sekali. Sampai-sampai aku cerita ke Mas Gangga, Mas Eric dan Roky, padahal selama ini aku paling nggak bisa menceritakan ,masalahku ke orang lain. Dan juga aku sempat meminta Mas Wawan untuk ngebujuk Mbak Uum. Apapun dalihnya aku harus membiarkan Mbak Uum pergi dan tetap selalu berdoa agar Mbak Uum Sukses Selalu. ALLAH menyertai setiap langkamu. Jalan yang terseok-seok bukan berarti tidak mampu melanjutkan perjalanan mencapai tujuan, yang dibutuhkan hanya kegigihan. Oh, iya kalau masih ada masalah cinta jangan sungkan untuk menghubungi Drc. Hani( Dokter cinta yang tidak pernah bisa menyelesaikan masalah cintanya sendiri, he he he). Yang perlu kamu ingat juga Mbak Um, saat kau pergi meninggalkan She, itu artinya kamu melewatkan nasi goreng bikinanku. Proses kehidupan tidak pernah lurus, karena itulah hidup disebut indah. Persahabatan tak pernah putus, karena itulah persaudaraan kita Perdebatan bukanlah perang, karena itulah yang mempererat tali persaudaraan kita Setiap saat, setiap langka yang kau tempu kau akan menemukan kerikil tajam, bahkan batuan terjal, namun kau harus yakin kalau kau bisa melewatinya dengan tekad dan kemauan. Allah menjawab Do’a manusia dengan 3 cara: Allah menjawan “iya” dan memberikan apa yang kita minta dalam do’a Allah menjawab “tidak” tapi memberikan hal lain yang lebih baik buat kita Allah menjawab “tunggu” dan akan memberikan apa yang kita minta dalam do’a menunggu waktu yang tepat menurt-Nya. ALLAH selalu mempunyai rencana yang indah buat kita, jadi apapun yang diberikan-Nya pastilah yang terbaik buat kita. Tetap semangat!!!!. I Love You, ya!!!!

Kupinjamkan Telingaku Untukmu

Saya pernah mendengarkan curhatan dari serang teman, dia bilang “ aku tuh selalu kesepian, kalau cowokku nggak ada. Gimana, sih cara ngedapetin teman yang baik n bisa ngertiin kita “ Saya tersenyum saja, dan bertanya balik kepada dia “ kamu kok tanyanya sama aku memang kamu pikir aku punya banyak teman ? “. Ternyata dengan menyediakan telinga untuk orang lain adalah hal yang paling mudah untuk mendapatkan teman dan itu sulit. Kenapa sulit? Karena kadang kita harus mendengarkan cerita yang monoton dan tidak menarik, atau cerita yang diulang-ulang, tapi rasa sulit itu bisa kita musnahkan dengan rasa berempathy. Tempatkan diri kita pada si pencerita, bagaimana kalau kita butuh dia yang membutuhkan teman untuk cerita dan atau paling tidak untuk sekedar mendengarkan ceritanya, syukur-syukur kalau orang itu minta saran pada kita dan kita mampu memberinya saran yang bermanfaat ( sarannya harus bisa dipertanggung jawabkan, lho ya? ) kan itu artinya dia percaya pada kita. Alhamdulillah.