September 25, 2004

SATU KEBAIKAN KECIL

Kisah ini di mulai di sebuah stasiun kereta bawah tanah, seorang gadis berjalan cepat seolah dikejar sesuatu didekati lelaki tua berumur 50-an sambil bicara " permisi, Nona. Saya butuh uang 10 dollar. Boleh Nona memberi saya 10 dollar saja untuk pulang?".
Gadis menatap lelaki tua dengan bingung yang ada di pikirannya saat itu adalah ingin cepat pulang paling-paling lelaki tua di hadapannya itu hanyalah seorang pemalas.
"Nona, saya bukan pengemis, saya kehilangan pekerjaan, uang saya habis saya pakai untuk makan, tinggal ini" yakin lelaki tua sambil menunjukkan uang 20 cent. "sekarang saya ingin pulang, tidak punya uang, saya butuh 10m dollar saja" lanjutnya dengan wajah memelas. Gadis terdiam, berpikir, akhir-akhir ini banyak sekali penipuan dengan modus operandi seperti ini, apa benar yang dikatakannya. Cuma 10 dollar(!).
"saya tidak punya uang" ucap Gadis yang langsung disesalinya sendiri, lalu dengan cepat menambahkan" maksud saya, saya tidak punya 10-an dollar, saya mau beli tiket dulu" ucap Gadis bergegas membeli tiket.
"Terimaksih Nona, terimaksih" ucap lelaki itu berkali-kali seolah-olah menemukan malaikat penolong setelah mendapatkan 10 dollar dari Gadis."Sudah-sudah, simpan saja" ujar Gadis langsung berlalu.
Di dalam kereta, Gadis mengecek isi dompetnya, isinya masih utuh, dia takut kalau lelaki tua itu penipu yang pura-pura minta uang 10 dollar saja, lalu dengan entah ilmu sihir apa namanya dia mampu membersihkan isi dompet korbannya.
Melihat isi dompetnya masih utuh Gadis membayangkan wajah lelaki tua tadi, bagaimana kalau semua yang dikatakannya benar? dia kehilangan pekerjaan, tidak punya uang, lalu bagaimana kalau anak dan istrinya di rumah menunggu dan belum makan, makan apa?.
"Seharusnya aku tadi tidak hanya memberinya 10 dollar sesalnya, seharusnya 20 dollar atau 50. Kenapa hanya 10 dollar? 10 dollar hanya satu persekian ratus uang yang sudah dibelanjakannya hari ini.
Gadis menyesal karena terlalu banyak pertimbangan hanya untuk 10 dollar.
Sungguh, untuk satu kebaikan kecil saja kita terlalu sering melakukan banyak pertimbangan.
(True story on Sunday Sept 12, 2004)

2 comments:

Anonymous said...

Masih ada orang seperti kamu di plnet ini?
dunia ini kejam non, nanyak orangjahat
kamu sudah benar berhati-hati
jangn terlau mudah percaya dengan
orang asing yang baru kamu kenal.
Terdengar seperti ibu kamu?
karena kau ibumu,
hueheheheh

bercandaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Anonymous said...

Masih ada orang seperti kamu di plnet ini?
dunia ini kejam non, nanyak orangjahat
kamu sudah benar berhati-hati
jangn terlau mudah percaya dengan
orang asing yang baru kamu kenal.
Terdengar seperti ibu kamu?
karena kau ibumu,
hueheheheh

bercandaaaaaaaaaaaaaaaaaa